Sahabat tidak membenci, tidak mendiskriminasi dan tidak menghakimi.
Pembedaan dan cap buruk masyarakat terhadap orang dengan HIV masih kita jumpai di era saat ini. Seringkali penolakan dan pengasingan justru dilakukan oleh orang terdekat itu sendiri. Pemahaman yang sempit dan rasa malu menjadi alasan mereka melakukan stigma dan diskriminasi. Mereka sering di cap sebagai seseorang yang bermoral rendah, penuh dosa, terkutuk, sehingga perlu dijauhi.
Suatu ketika kami menjumpai kawan yang lemah tak berdaya akibat AIDS yang hampir membunuh hidupnya, pengucilan dan cap buruk keluarga dan lingkungan membuatnya menjadi tertutup dan tidak melakukan pengobatan dengan baik.
Di lain kesempatan kami menjumpai kawan dengan HIV yang sehat dan berdaya, menjalani kehidupannya dengan banyak berkarya, dia sangat bersyukur dapat menerima dirinya dan diterima oleh lingkungannya tanpa dihakimi. Dengan semangat dia melakukan pengobatan akan HIV yang ada dalam tubuhnya.
Sudah seharusnya kita menjadi layaknya sahabat pada siapapun. Sahabat yang tidak membenci, tidak mendiskriminasi dan tidak menghakimi. Sikap menerima seorang sahabat akanmemberikan secerca sinar terang untuk kawan dengan HIV.